Wadah edukasi,pembelajaran,dan pembahasan seputar Komputer dan IT (Information Technology)

May 20, 2017

Install Debian Server

Cara Install Debian Server,setelah kita melakukan pembahasan secara bersama tentunya setelah kita mengetahui definisi dari Sistem Operasi Jaringan maka kali ini kita akan membahas tentang Cara Menginstall Sistem Operasi Jaringan yang tentunya akan kita simak dan praktikkan secara bersama-sama,untuk sample atau studi kasus yang kita pakai untuk pertemuan kali ini memang sengaja menggunakan Linux karena kita akan sedikit belajar mengenal syntax terkait dengan sistem operasi berbasis CLI “Command Line Interface”,dan tentunya kita juga akan membahas dengan Windows Server yang berbasis GUI yang insyaallah akan kita bahas di lain pertemuan.

Untuk langkah-langkah installasinya agak panjang mungkin dari beberapa perbandingan saat kita menginstall OS stand alone,namun kita disini berusaha belajar sedikit demi sedikit agar nantinya kita paham dan mengerti dari dasarnya,dan untuk peralatan dan bahan kita siapkan Master Debian versi 6 yang dapat didownload pada http://kambing.ui.ac.id/ .Lalu kita lakukan proses burning pada dvd seperti yang kita bahas di Cara Membuat File Iso,yang tentunya kita hanya perlu melakukan burning saja karena saat kita melakukan pengunduhan file Master Debian tersebut sudah erbentuk file ISO yang siap diburning.

Dan untuk yang tidak memiliki komputer lebih dalam artian hanya memiliki satu perangkat komputer saja maka tidak mungkin jika kita akan melakukan installasi debian secara langsung pada komputer tersebut,maka kondisi seperti ini dapat kita antisipasi dengan cara menginstall pada VM Ware dengan menggunakan VirtualBox yang kemarin kita bahas tentang Cara Menginstall Os dengan VirtualBox.

Dan untuk yang menggunakan komputer tanpa dengan virtualisasi atau dengan menginstall langsung dengan komputer,dapat melakukan setting boot agar dapat melanjutkan langkah instalasi Debian ini.


1.Setelah booting melalui master debian tersebut maka kita akan ditampilkan pada tampilan pilihan instalasi dibawah ini.

Untuk melanjutkan instalasi dengan dapat segera kita pilih pilihan install,dan jika kita ingin melakukan instalasi dengan bantuan grafis yang ada pada debian dapat kita lakukan instalasi dengan menggunakan Graphical Install.Karena kita akan berkenalan dengan mode CLI maka kita lanjutkan instalasi dengan menggunakan metode Install yang ada pada pilihan yang paling atas sendiri.

2.Setelah kita melakukan enter pada menu install maka akan tampil jendela seperti dibawah ini,yang mengharuskan kita untuk menggunakan pilihan bahasa yang akan digunakan.Dan untuk kali ini kita akan menggunakan default nya saja dengan menggunakan bahasa inggris.

Untuk melanjutkan setelah memeilih bahasa yang digunkan,maka kita tekan enter lagi untuk melanjutkan instalasi.

2.Lalu kita akan dihadapkan pada lokasi kenegaraan yang sesuai dengan bahasa yang kita pilih tadi,dan karena letak lokasi Indonesia tidak ada maka dapat kita lanjutkan dengan memilih other lalu kita tekan enter untuk melanjutkan.

Lalu setelah kita muncul maka kita akan dihadapkan lagi dengan tampilan seperti dibawah ini untuk melanjtkan pemilihan lokasi yang sesuai dengan kenegaraan kita maka kita pilih Asia lalu kita akan melanjutkannya dengan menekan tombol enter lagi tentunya.

Setelah kita memilih Asia untuk melakukan lokasi kita,maka kita akan mencari Indonesia sebagai tempat Negara kita lalu untuk melanjutkannya lagi kita tekan enter.

3.Setelah kita melakukan pemilihan Negara kita maka akan dilanjutkan tampilan seperti dibawah ini yang digunakan untuk melakukan konfigurasi locales berupa setting masukan keyboard ,dll,maka kita pilih default nya saja yaitu Untied States.

4.Lalu kita akan dihapakan lagi untuk setting layout keyboard yang akan digunakan maka untuk ini kita pilih American English sebagai layout keyboard kita.

5.Lalu kita akan dihadapkan lagi dengan settingan Default Route karena sistem operasi Debian ini juga dapat difungsikan sebagai Router.Dan untuk langkah ini maka kita akan pilih No karena kita akan mengatur settingannya nanti ketika sistem operasi tersebut sudah selesai diinstall.

6.Lalu kita akan dihadapkan lagi tentunya pada settiingan Network yang tentunya kita akan memilih nanti untuk mengaturnya,sehingga untuk melanjutkan langkah ini kita pilh Do not configure the network at this time.

7.Lalu kita lagi-lagi dihadapkan untuk mengisi hostname yang dalam praktiknya disini saya tuliskan server 1 sebagai hostname nya.

8.Lalu kita dihadapkan lagi pada settingan yang digunakan untuk mengatur password root,yaitu level user tertinggi pada linux,dan untuk praktiknya disini saya berikan root sebagai password rootnya agar mudah diingat nantinya.

9.Setelah kita menentukan pada password root yang ingin kita gunakan maka langkah selanjutnya adalah dengan mengetikkan kembali password root yang ingin kita gunakan sebagai langkah verifikasi password yang ingin kita buat.

10.Lalu disini kita akan dihapakan lagi dimana kita disini akan membuat satu user standard dan untuk user ini saya beri nama server1 sesuai dengan nama hostname kita tentunya.

11.Lalu kita buat username untuk account yang baru kita buat tadi dengan menggunakan nama account server1 sesuai dengan hostname kita tentunya,agar nantinya mudah kita ingat.

12.Lalu kita akan dihadapkan lagi pada jendela pemberian password dari user yang barusan kita buat tadi.

Lalu seperti yang kita laukan pada pemberian password root kita tadi maka kita akan mengisikan kembali password yang telah ditentukan untuk memverifikasi password yang ingin kita gunakan untuk user server1.

13.Lalu kita akan dihadapkan lagi pada jendela pemlihan waktu yang digunakan dan untuk langkah ini kita pilih Jakarta.

14.Lalu pada tahapan ini kita dihadapkan pada jendela seting partisi harddisk yang akan digunakan maka untuk langkah ini kita pilih manual untuk langkah setting partisi harddisk yang digunakan.

15.Lalu kita akan dihadapkan pada Harddisk yang mana kita akan melakukan instalasi dan pegaturan partisi disini karena saya menggunakan VirtualBox sebagai virtualisasinya maka label harddisk yang terlihat adalah VBOX HARDDISK,dan untuk yang menggunakan komputer sebagai tempat utnuk menginstallnya langsung maka nama tersebut sesuai dengan nama harddisk yang terpasang pada komputer tersebut.

16.Pada langkah selanjtnya kita akan dihadapkan pada pertanyaan apakah kita akan benar-benar memilih harddisk yang kita pilih tadi untuk membuat partisi baru,dan untuk melanjutkan langkah selanjutnya maka kita pilih Yes.

17.Lalu kita lanjutkan untuk memilih letak partisi hardisk untuk membuat partisi baru.

Setelah kita lakukan pemilihan harddisk untuk melanjtkannya pada langkah seperti gambar dibawah ini maka kita lanjutkan dengan memilih Create a new partition.Dan akan muncul halaman seperti di bawah ini yang digunakan untuk menentukan besaran pasrtisi harddisk dengan mengetikkan 1 gb yang akan kita gunakan sebagai root.


Lalu pada choice dibawah ini kita lakukan pemilihian type partisi dan untuk hal ini kita pilih Primary untuk type pastisinya.

Lalu pada pemilihan letak partisi harddisk pada sector harddisk maka kita pilih beginning seperti gambar dibawah ini.

Lalu pada langkah selanjutnya kita akan melakukan pemilihan pada mount point dengan menekan tombol enter.

Dan pada pemilihan mount point kita pilih the root file system karena kita akan menggunakan partisi yang kita buat tadi sebagai root.

Lalu kitra lanjutkan dengan melakukan Done setting up the partition.

Lalu kita akan melajutkan lagi dengan membuat parisi baru yang digunakan untuk membuat partisi swap yang akan digunakan sebagai virtual memory jika berada sistem operasi windows.

Lalu akan  muncul lagi tampilan seperti dibawah ini untuk memnentukan besaran ukuran partisi harddisk yang akan digunakan untuk swap memory.Untuk ini saya isikan 1 gb seperti yang saya isikan pada partisi root tadi.

Kita lanjutkan dengan menekan enter untuk menentukan type partisi harddisk.Dan tentunya kita pilih primary seperti yang diawal tadi.

Lalu akan muncul lagi jendela peletakan partisi harddisk pada sector harddisk tentu saja kita pilih Beginning seperti tadi yang kita bahas diawal.

Dan pada langkah ini kita akan dihadapkan pada setting partisi harddisk yang akan kita gunakan sebagai swap area.

Sehingga kita pilih pada Use as dengan menekan enter dan menentukan partisi ini sebagai swap area.

Lalu kita setting pada bootable flag menjadi on dan menyimpannya dengan done setting up partition.


Setelah itu kita lanjut lagi dengan membuat partisi terakhir yaitu home yang tentunya akan kita buat sebagai penyimpanan data server.Dengan memilih lagi partisi harddisk yang belum terpakai dan kita buat sebagi partisi home.

Kita lakukan enter dan untuk pemilihan type partisi dan letak partisi kita gunakan seperti langkah–langkah  sebelumnya dengan menggunakan Primary sebagai type partisinya dan Beginning sebagai letak partisi harddisk yang digunakan.Dan untuk ukuran besaran partisi harddisk yang digunakan kita gunakan seluruh sisa dari partisi harddisk tersebut.

Lalu dilanjtkan dengan pemilihan mount point yang digunakan untuk memilih partisi harddisk yang ditentukan.

Dan dilanjutkan dengan menyimpan settingan tersebut dengan menekan Done setting up partition.

Lalu kita akan dihadapkan pada seluruh list partisi hardidik yang sudah kita buat.

Dan untuk menyimpan seluruh konfigurasi tersebut kita tekan Finish partitioning and write changes to disk.Lalu akan muncul lagi tampilan seperti dibawah kita tekan yes untuk melanjutkan.

Lalu setelah proses pembuatan partisi harddisk selesai maka akan tampil jendela seperti dibawah ini.Yang menandakan proses instalasi base system.

Dan jika ada permintaan seperti gambar dibawah ini kita pillih No.

Lalu akan muncul lagi jendela sepeti dibawah kita pilih No.

Setelah proses instalasi berlanjut jika muncul jendela seperti dibawah karena kita akan menginstall standard systemnya saja maka kita hilangkan tanda bintang yang ada dengan menekan tombol spasi kecuali jika pada standard system utilities.


Lalu setelah prses instalasi berjalan kita akan dihadapkan pada jendela yang mengharuskan kita untuk menginstall GRUB sebagai boot loader yang akan kita gunakan sebagai boot loader.Kita pilih Yes tentunya.

Dan jika sudah muncul jendela yang menandakan bahwa seluruh proses instalasi sudah selesai maka kita pilih Continue untuk melanjutkan.

Lalu komputer akan melakukan restart dan ditandai dengan munculnya jendela GRUB boot loader lalu kita tekan enter untuk melanjutkan.

Setelah itu akan muncul proses dimana sistem operasi melakukan booting lalu hingga muncul tampilan seperti dibawah yang mengharusakan kita untuk melakukan login baik dengan menggunakan akses user root atau user yang kita buat tadi.

Panjang sekali memang untuk langkah instalasi ini namun demi pembelajaran yang lebih dalam lagi kita harus melewati langkah demi langkah tentunya untuk memudahkan pemahaman selanjutnya.

Untuk konfigurasi yang lebih dalam lagi baik untuk konfig IP Address,DNS,dll,dapat kita simak bersama-sama lagi untuk dilain hari.

Dan saya rasa cukup untuk pembahasan panjang kali ini,semoga dari yang sedikt ini dapat memberi manfaat tersendiri tentunya bagi para pembaca atau pengunjung blog yang sangat sederhana ini,dan jika dirasa bermanfaat silahkan share saja agar nantinya lebih banyak lagi orang yang berkunjung dan bertukar ilmu ditempat yang sederhana ini.

Mohon maaf jika ada salah kata atau typo dengan penggunaan bahasa yang rancu,selamat berakifitas dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

BTemplates.com

Powered by Blogger.

5 Rekomendasi Ultrabook Paling Tipis 2018

Ultrabook merupakan sebuah jenis laptop yang memimiliki nilai produktifitas tinggi, sehingga laptop dengan jenis ini sangat ideal jika digu...

Search This Blog

Blog Archive